berikut ini contoh kasus sederhana penerapan algoritma boyer-moore.
pattern : RESTORAN
string : SAYA MAU MAKAN BAKSO SAPI DI RESTORAN PASTISEDAP
Sebelum mulai pencarian, algoritma BM ini perlu menghitung nilai pergeseran dari pattern yg akan dicari. jadi pasti akan ada 2 tabel pergeseran(OH dan MH). Nanti pada saat mulai mencari, jika terjadi ketidakcocokan karakter, algoritma akan memilih salah satu nilai pergeseran yang akan dilakukan. nilai pergeseran yang dipilih adalah yang
paling maksimal, supaya pencarian menjadi lebih cepat.
tabel Occurence Heuristic
untuk OH kelihatannya tidak perlu dijelaskan lagi. Sudah sangat jelas disini. hehehe
tabel Match Heuristic
untuk setiap langkah, baris pertama adalah potongan string, dan baris kedua adalah pattern yg dicari. Jadi untuk MH, point utamanya adalah “pergeseran dilakukan berdasarkan posisi ketidakcocokan karakter yang terjadi”, maksudnya untuk menghitung MH, kita perlu tahu pada posisi ke berapa terjadi ketidakcocokan. posisi ketidakcocokan itulah yang akan menentukan besar pergeseran. berbeda dengan OH yang menentukan nilai pergeseran berdasarkan karakter apa yang menyebabkan tidak cocok.
Read more
pattern : RESTORAN
string : SAYA MAU MAKAN BAKSO SAPI DI RESTORAN PASTISEDAP
Sebelum mulai pencarian, algoritma BM ini perlu menghitung nilai pergeseran dari pattern yg akan dicari. jadi pasti akan ada 2 tabel pergeseran(OH dan MH). Nanti pada saat mulai mencari, jika terjadi ketidakcocokan karakter, algoritma akan memilih salah satu nilai pergeseran yang akan dilakukan. nilai pergeseran yang dipilih adalah yang
paling maksimal, supaya pencarian menjadi lebih cepat.
tabel Occurence Heuristic
untuk OH kelihatannya tidak perlu dijelaskan lagi. Sudah sangat jelas disini. hehehe
tabel Match Heuristic
untuk setiap langkah, baris pertama adalah potongan string, dan baris kedua adalah pattern yg dicari. Jadi untuk MH, point utamanya adalah “pergeseran dilakukan berdasarkan posisi ketidakcocokan karakter yang terjadi”, maksudnya untuk menghitung MH, kita perlu tahu pada posisi ke berapa terjadi ketidakcocokan. posisi ketidakcocokan itulah yang akan menentukan besar pergeseran. berbeda dengan OH yang menentukan nilai pergeseran berdasarkan karakter apa yang menyebabkan tidak cocok.