Begitu banyak sekali Framework php yang dibuat untuk mempercepat kinerja para programmer php, dan lebih mengefisiensikan lagi cara kerja seorang programmer php. Saya kenal beberapa framework lokal yang kualitasnya tak kalah bagus dengan framework buatan luaran. Contohnya seperti panada framework buatan mas Iskandar Soesman, salah satu partner ilmuwebsite, yang saat ini bekerja sebagai developer tetap di salah satu media cetak swasta yang justru semakin tinggi melesat namanya, karena teknologi e-papernya pertama kali diperkenalkan di Indonesia, oleh media cetak swasta ini. Panada salah satu contoh framework lokal yang international quality. B-).
Adapun Code Igniter, saat ini menjadi salah satu framework favorit yang masuk ke dalam tiga besar framework terbaik di dunia, dengan urutan pertama Yii, kedua ditempati oleh Code igniter dan yang terakhir ada Cake PHP maupun zend yang selalu berebut posisi tiga.
Oke, begitu sekilas absensi jawara-jawara yang menempati posisi-posisi framework. Namun ada satu pertanyaan yang mungkin para programmer php yang pemula, maupun advanced menggunakan PHP masih pertanyakan, pertanyaan-pertanyaan seperti “Mengapa harus menggunakan PHP Framework?” tidak ada ruginya untuk menjawab pertanyaan ini.
Banyak sekali tutorial mengenai cara menggunakan framework, dan banyak pula artikel-artikel yang menganjurkan menggunakan php framework, oleh karena itu di awal artikel saya tegaskan kepada Anda, ini adalah artikel yang menganjurkan untuk menggunakan php framework dalam versi saya, Loka Dwiartara. ;-).
Mari mari …
Keunggulan Menggunakan Framework PHP
Hampir semua framework php menggunakan MVC sebagai ciri khas pola programmingnya. MVC, Model View Controller, memungkinkan suatu tim membangun aplikasi skala besar dengan sangat efisien, cepat, dan luar biasa.
Pada mulanya saya pun kebingungan untuk memahami konsep-konsep yang mungkin baru bagi seorang pemula, bahkan untuk seorang koder yang sudah kenal dekat dengan OOP sekalipun. Tapi marilah kita sama-sama mencoba mengerti konsep MVC ini.
Model, merupakan satu bagian dari MVC, model bertugas untuk berhubungan langsung dengan tugas-tugas CRUD (Create, Read, Update & Delete) pada database, misalnya berhubungan dengan mysql, yang menariknya adalah, framework sudah menyertakan koneksi dengan berbagai jenis database, mulai dari mysql, postgree, oracle, mssql server, dan lain-lain sebagainya, kita tinggal memasukkan nama databasenya dan atribut-atribut seperti host, username, dan passwordnya saja. Sungguh luar biasa lagi, karena seorang koder tidak lagi melakukan hal-hal klasik melulu dilakukan setiap mengawali koding. Bukan hanya konektivitas dengan database saja, tapi seperti yang saya bicarakan lagi, tugas-tugas create, read, update & delete jauh lebih cepat, mudah, efisien, dan luar biasa. Ck ck ck ck… :D
View, jika model berhubungan dengan tugas-tugas database, maka view dikerjakan oleh sang web designer, karena view berisi kode-kode html, css, maupun javascript yang digunakan sebagai tampilan web nantinya. Seorang pembuat view biasanya melakukan pekerjaan dan sedikit berkoordinasi koder intinya, atau bahkan tidak berkoordinasi sama sekali dengan kodernya, tapi hanya mengikuti standarisasi koding framework, sepertinya misalnya pembuatan table data, maupun pagination, dan lain-lain sebagainya.
Controller, menjadi tulang punggung koding. Controller yang menghubungkan antara view dan model. Controller yang menghandle inputan dari user. Anggaplah kasusnya seperti user login, ketika tampilan dibuka, controller melihat dari url yang adam kemudian controller mencocokan antara url dengan view yang ada. Jika cocok maka viewnya di tampilkan. Nah misalkan seperti ini, ketika user memasukkan username dan password dan submit, maka controller menerima inputan ini lalu controllerlah yang dia berhubungan langsung dengan model (database) untuk mencocokan apakah yang username dan password yang ada dalam database itu ada dan cocok, controller lah yang menghandle ini semua, yang kemudian jika cocok, maka tugas selanjutnya adalah dilimpahkan kepada view, untuk memperlihatkan tampilan selanjutnya.
Sederhananya adalah, seorang koder tidak lagi direpotkan untuk mengurusi sistem keamanan yang berlibet, tinggal konfigurasi saja. Kemudian seorang koder tidak lagi mengurusi url yang begitu banyaknya, biasanya ketika kita membuat controller (class) dan function (method) maka si function ini akan secara otomatis menghasilkan url tersendiri, sebagai contohnya seperti ini.
Saya membuat sistem informasi data mahasiswa, yang didalamnya terdiri dari create, read, update, delete. Maka yang diperlukan adalah satu buah controller, dan satu buah model.
Saya membuat sistem informasi data mahasiswa, yang didalamnya terdiri dari create, read, update, delete. Maka yang diperlukan adalah satu buah controller, dan satu buah model.
anggaplah controller mahasiswa, kemudian controller ini memiliki method-method, diantaranya funciton create, function delete, function edit. Function-function inilah yang menghasilkan url, sehingga jika user ingin membuat mahasiswa baru, url yang dibuka cukup : http://namasite.com/nama-controller/nama-function
seperti http://localhost/web/mahasiswa/create
dengan kata lain, si koder tidak usah pusing lagi mengurusi masalah url. Kira-kira begitulah mengapa oh mengapa seorang koder di harapkan untuk menggunakan php framework, agar bisa bekerja kelompok di rumah, di kantor, dan di mana-mana. :D
Lalu apa langkah selanjutnya? Silahkan perdalam konsep MVC lebih jauh, dan praktikan menggunakan Code Igniter. Selamat ber-framework ria.
Source : here
0 komentar